NEWS – Melalui FCC, AS ubah standar koneksi unduh speed 100 Mbps, mengumumkan perubahan signifikan dalam standar kecepatan internet di negara tersebut, Rabu (22/3/2024).
FCC menaikkan standar minimum kecepatan unduh (download) internet menjadi 100 Mbps dan kecepatan unggah (upload) menjadi 20 Mbps.
Sebelumnya, standar minimum yang ditetapkan FCC adalah 25 Mbps untuk download dan 3 Mbps untuk upload. Kenaikan ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk:
- Peningkatan penggunaan internet: Penggunaan internet di AS terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dengan lebih banyak orang menggunakan internet untuk bekerja, belajar, streaming video, dan bermain game online.
- Kebutuhan akan kecepatan yang lebih tinggi: Aktivitas online yang semakin kompleks membutuhkan kecepatan internet yang lebih tinggi untuk memastikan kelancaran dan efisiensi.
- Ketersediaan teknologi: Teknologi internet terbaru, seperti fiber optic dan 5G, memungkinkan penyedia layanan internet (ISP) untuk menawarkan kecepatan yang lebih tinggi kepada pelanggan mereka.
Dampak Perubahan Standar Koneksi Unduh
Kenaikan standar minimum kecepatan internet ini akan membawa dampak positif bagi pengguna internet di AS, antara lain:
- Pengalaman internet yang lebih cepat: Pengguna internet akan merasakan pengalaman yang lebih cepat saat mengunduh file, streaming video, bermain game online, dan melakukan aktivitas online lainnya.
- Peningkatan produktivitas: Kecepatan internet yang lebih tinggi dapat membantu meningkatkan produktivitas, terutama bagi orang yang bekerja dari rumah atau belajar online.
- Kesempatan baru: Kecepatan internet yang lebih tinggi dapat membuka peluang baru untuk bisnis dan individu, seperti telemedicine, e-learning, dan pengembangan aplikasi.
Tantangan dan Implementasi Ubah Standar Koneksi Unduh
Meskipun kenaikan standar minimum kecepatan internet membawa banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, antara lain:
- Kesenjangan digital: Tidak semua wilayah di AS memiliki akses ke internet berkecepatan tinggi, terutama di daerah pedesaan.
- Biaya: ISP mungkin perlu meningkatkan infrastruktur mereka untuk menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi, yang dapat menyebabkan kenaikan biaya bagi pelanggan.
FCC akan bekerja sama dengan ISP dan pemerintah daerah untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan bahwa semua orang di AS memiliki akses ke internet berkecepatan tinggi. FCC juga akan memantau implementasi standar baru ini dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Perbandingan Standar Koneksi Unduh dengan Indonesia
Di Indonesia, rata-rata kecepatan internet fixed broadband (kabel) masih tergolong rendah, yaitu sekitar 27,87 Mbps. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa pemerintah berencana untuk meningkatkan standar minimum kecepatan internet di Indonesia menjadi 100 Mbps.
Kenaikan standar minimum kecepatan internet di AS dan Indonesia merupakan langkah positif untuk meningkatkan kualitas internet dan membuka peluang baru bagi masyarakat.
Kenaikan Standar Koneksi Unduh AS Mendorong Perubahan Global?
Kenaikan standar kecepatan internet di AS oleh FCC berpotensi memiliki dampak yang lebih luas dari sekadar perubahan domestik. Keputusan ini dapat memicu efek domino, mendorong negara lain, termasuk Indonesia, untuk mengikuti langkah serupa.
-
Tekanan Internasional: Keputusan AS dapat meningkatkan tekanan pada negara lain untuk meningkatkan standar kecepatan internet mereka sendiri. Investor global dan perusahaan teknologi mungkin lebih memilih untuk berinvestasi di negara-negara dengan infrastruktur internet yang lebih baik. Hal ini dapat mendorong pemerintah untuk meningkatkan standar dan menarik investasi asing.
-
Persaingan Industri: Standar internet yang lebih tinggi di AS dapat memacu persaingan di antara penyedia layanan internet (ISP) global. ISP lain mungkin merasa perlu meningkatkan layanan mereka di seluruh dunia untuk bersaing dengan penawaran AS yang lebih cepat. Ini pada akhirnya dapat menguntungkan konsumen dengan mendorong harga yang lebih kompetitif dan paket yang lebih baik.
-
Harapan Pengguna: Pengguna internet di seluruh dunia, yang semakin terbiasa dengan kecepatan internet yang lebih tinggi di platform global, mungkin mulai menuntut peningkatan dari ISP lokal mereka. Keputusan AS dapat berfungsi sebagai titik acuan bagi pengguna internet di negara lain untuk melobi pemerintah mereka dan ISP untuk meningkatkan standar.
Tantangan Global:
Namun, ada juga tantangan yang perlu dihadapi dalam mencapai standar internet global yang lebih tinggi:
-
Kesenjangan Digital Global: Kesenjangan digital yang signifikan masih ada antara negara maju dan berkembang. Banyak negara berkembang mungkin menghadapi kesulitan infrastruktur dan keuangan yang signifikan dalam meningkatkan jaringan internet mereka ke standar 100 Mbps.
-
Investasi Infrastruktur: Meningkatkan infrastruktur internet untuk mendukung kecepatan yang lebih tinggi membutuhkan investasi yang besar. Pemerintah dan ISP perlu bekerja sama untuk mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk membangun dan memelihara jaringan yang lebih baik.
-
Kebijakan dan Regulasi: Beberapa negara mungkin memiliki kebijakan dan regulasi yang menghambat pengembangan infrastruktur internet. Reformasi kebijakan yang mendukung investasi dan persaingan di sektor internet mungkin diperlukan untuk mendorong peningkatan kecepatan.
Perubahan standar minimum kecepatan internet di AS menandakan era baru konektivitas yang lebih cepat dan lebih efisien.
Kenaikan ini akan membawa banyak manfaat bagi pengguna internet, meskipun ada beberapa tantangan yang perlu diatasi.
Di Indonesia, pemerintah juga sedang merencanakan untuk meningkatkan standar minimum kecepatan internet, menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kualitas internet bagi seluruh masyarakat.